Rabu, 23 April 2014

Dengan Bioenergi Bisa Menyembuhkan Narkoba



Narkoba adalah berbagai zat yang pada umumnya menimbulkan risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa digunakan untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalahgunakan akibat pemakaian diluar batas dosis oleh banyak individu. Sekalipun telah dilarang keras oleh Pemerintah, beberapa kaum muda masih saja menggemari obat-obatan yang merusak mental itu. Kecanduan narkoba merupakan penyakit umum dalam masyarakat kita dewasa ini, bahkan hal tersebut kerap memecah belah hubungan dalam suatu keluarga. Orang tua sering dibuat pusing dan cemas saat menghadapi kondisi anaknya yang lemah akibat kecanduan obat-obat terlarang itu. Meski banyak uang telah dibelanjakan dan waktu dihabiskan namun dunia medis belum menemukan cara untuk menyembuhkan kecanduan obat terlarang itu dan memulihkan ikatan keluarga yang sempat terganggu akibat penyakit ini.

Rama Priyo Sadewo adalah seorang anak remaja yang telah terpengaruh obat-obatan terlarang semacam itu. Ia kecanduan ganja sejak masih duduk di bangku SMU. Ia mengaku bahwa pada awalnya, obat terlarang itu ia dapatkan dari seorang kakak kelasnya yang menawarkan gratis sehingga ia tergiur untuk mencobanya. Semakin berjalannya waktu, ia semakin merasa bahwa obat itu adalah penyembuh segala kecemasannya. Dapat kita duga bahwa saat itu ia telah mengalami ketergantungan terhadap ganja. Dalam dunia medis, zat ini memang berguna bagi kesehatan, namun bila digunakan berlebihan akan mengganggu kerja sistem saraf pada otak sehingga pada akhirnya mengganggu keseluruhan kerja organ dalam tubuh, bahkan menimbulkan kematian. Pada saat itu, Rama sama sekali tidak memikirkan akibat buruk yang akan menimpanya apabila kebiasaannya tersebut tidak dihentikan.

Setelah 2 tahun menjadi pecandu ganja, hidupnya bagai kapal yang terombang-ambing di tengah lautan akibat datangnya badai besar yang sering mengancam jiwanya. Pada awal kuliah, ia masih bertahan dengan keadaannya tersebut. Namun saat menginjak semester tiga kuliahnya, kelakuannya semakin aneh. Rama menjadi seorang pendiam saat di luar rumah namun menjadi pembangkang besar jika berada di dalam rumah. Orang tuanya pun sama sekali belum mencium penyakit mental anaknya tersebut, sampai di suatu hari ibunya menemukan beberapa alat penghisap ganja yang terletak di dalam almarinya. Setelah diketahui dan ditegur oleh kedua orang tuanya, ia tidak lantas menjadi lebih baik dan berniat untuk memperbaiki diri, namun ia justru menjadi lebih parah dari sebelumnya. Pada saat itu, orang tuanya sengaja tidak memberikan uang saku agar ia tidak membeli obat terlarang itu kembali. Namun tindakan ini ternyata memperkeruh masalah karena Rama justru menjadi semakin brutal dan hanya mengurung diri di kamar dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan.

Berkali-kali orang tuanya membawa Rama ke dokter namun tetap saja belum menghasilkan kebaikan karena obat yang diberikan hanya sementara waktu menenangkan jiwanya. Mereka berharap agar anaknya sembuh total dari kecanduan tersebut walaupun harus menguras banyak biaya. Namun dokter pun tidak mampu berbuat apa-apa karena obat yang paling manjur hanyalah kesadaran dari hati untuk bertobat. Orang tuanya sungguh menghadapi jalan buntu, apalagi beberapa kali Rama memohon kepada mereka untuk membelikan ganja karena pada saat itu kondisi tubuhnya sangat lemah bahkan mengalami gangguan psikis. Tentu saja orang tuanya tidak mengabulkan permintaannya. Selain ke dokter, ia juga dibawa orang tuanya ke tempat orang pintar yang dianggapnya dapat menyembuhkan penyakit mental itu. Namun sampai beberapa waktu, kondisi buruk tersebut tidak berubah bahkan sama sekali tidak membuahkan hasil. Beberapa dokter juga menyarankannya untuk mengikuti program methadone, namun Rama sama sekali tidak tertarik untuk mengikuti terapi penyembuhan tersebut. Mau bagaimana lagi, dalam kondisi tersebut, tentu kedua orang tuanya sudah kehilangan akal dan tidak tahu lagi bagaimana cara menyelesaikan masalah pelik itu.

Akhirnya terbersit dari benak ibunya untuk menyembuhkan anaknya ke Bioenergi. Pemikiran tersebut tiba-tiba muncul ketika ia mengingat bahwa dua tahun yang lalu, ia berhasil sembuh dari penyakit kanker rahimnya setelah berobat ke Bioenergi Center. Tidak lama setelah itu, kedua orang tuanya mempertemukan saya dengan Rama. Sungguh sangat memprihatinkan keadaannya saat itu. Wajahnya terlihat pucat, badannya kurus kering bahkan ia terlihat sangat lemah dan tidak berdaya. Ketika saya menanyakan  beberapa pertanyaan kepadanya, ia tidak bisa menjawabnya dengan cara yang wajar. Ia menjawabnya dengan nada terbata-bata dan tidak mampu lagi berpikir dengan akal yang sehat. Yang ada dalam pikirannya pada saat itu adalah bagaimana cara mendapatkan obat terlarang itu dan mengkonsumsinya, karena ia yakin bahwa dengan menghisap ganja, ia akan sehat dan pulih kembali seperti sedia kala. Sungguh pemikiran yang sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.

Wajah kedua orang tuanya sungguh menampakkan kesedihan yang mendalam serta putus asa yang berkepanjangan. Pada saat itu, saya arahkan telapak tangan saya di sekitar tubuhnya dengan niat membersihkan berbagai energi negatif yang ada dalam jiwa dan pikirannya. Hal ini perlahan saya lakukan sambil menceritakan kepadanya akan pentingnya menjaga kehidupan dengan melangkah di jalan yang benar. Kehidupan adalah anugerah terbesar dari Sang Pencipta sehingga pada saat itu, manusia dapat menjalani segala sesuatu seperti yang ia inginkan. Sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna, sudah sepantasnyalah kita mensyukuri segala limpahan rahmat Tuhan atas kehidupan yang Ia berikan. Jangan sampai kita mengecewakan atau bahkan membuat Tuhan murka akibat tingkah laku kita yang tidak bertanggung jawab, baik kepada diri sendiri maupun kepada alam semesta. Lihatlah, begitu banyak manusia yang kehilangan nyawanya karena kecelakaan, penyakit atau pun bencana yang sering terjadi tanpa mereka ketahui sebelumnya. Atau pun mereka yang mati sia-sia akibat tingkah laku yang salah dan tidak ingin memperbaiki kehidupannya, termasuk mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Nah, sudah seharusnya kita bersyukur karena hingga saat ini, kita masih diberi anugerah kehidupan dan diselamatkan dari maut. Alangkah bahagianya jika kita menikmati hidup damai bersama orang-orang yang kita cintai, terutama dengan kedua orang tua. Jangan sampai kita menambah dosa hanya karena kita sering membangkang dan tidak pernah menghormati mereka. Mereka adalah sumber kehidupan kita, dimana ibu telah melahirkan kita dan ayah yang telah memberi kita makan. Pada saat saya berbicara demikian, Rama masih terpaku merenungi segala hal yang telah saya katakan, dan ia pun terlihat masih kebingungan dengan segala hal yang ada di hadapannya. Dalam keadaan tersebut, telapak tangan kanan saya masih berjalan-jalan di sekitar tubuh Rama hingga akhirnya terhenti di kepala Rama; menandakan bahwa area ini memiliki sirkulasi energi yang kurang baik. Setelah dua puluh menit berlalu, saya melepas sentuhan telapak tangan kanan saya dari kepala Rama. Pada saat itu, Rama terlihat mulai bisa berpikir terbuka dan hatinya pun mulai terusik untuk merasakan lebih dalam akan aliran Bioenergi.

Sesaat setelah itu, saya kembali memberikan sedikit penjelasan akan kunci kehidupan di semesta ini, yaitu Bioenergi. Aliran kecerdasannya akan mempengaruhi segala pikiran dan tindakan manusia di dalam kehidupan. Kita tidak perlu bersusah payah mencari energi cerdas ini karena pada dasarnya kita semua telah memilikinya sejak lahir. Dengan memanfaatkan kecerdasan Bioenergi ini, kita akan terbebas dari segala pemikiran yang negatif hingga pada akhirnya kehidupan seseorang akan dipenuhi dengan segala tindakan yang positif. Dengan berpikir jernih, kita akan bisa mengarahkan kehidupan ke arah yang positif. Dan untuk menciptakan pikiran yang jernih, kita harus mampu menjaga kesehatan tubuh, baik jasmani maupun rohani. Secara jasmani, kita dapat memulainya dengan berolah raga, menjaga asupan gizi serta menyaring segala zatl yang akan kita masukkan ke dalam tubuh, termasuk obat. Secara rohani, kita bisa memulainya dengan menciptakan hati yang tenang, tenteram, pikiran yang positif dan banyak memanjatkan doa. Semua itu dapat kita lakukan dengan maksimal apabila kita menghadirkan kecerdasan Bioenergi di dalam hidup. Pada akhirnya, Rama dan kedua orang tuanya terlihat lebih tenang dan berjanji untuk menerapkan metode penyembuhan Bioenergi ini untuk memulihkan kondisi tubuh dan jiwa Rama.

Saya mengarahkan Rama untuk mendoakan ini minimal dua kali setiap hari agar hati dan pikirannya menjadi lebih tenang : ”Dengan Kuasa dan Kehendak-Mu Ya Tuhan, dan melalui daya kecerdasan Bioenergi ini, saya menghendaki agar diri ini disembuhkan sepenuhnya dari kecanduan narkoba. Saya mengarahkan kecerdasan Bioenergi ini agar penyakit mental saya dapat sembuh dengan sempurna. Semoga saya juga dapat menghilangkan segala kehendak, keinginan dan kebutuhan yang tidak selaras dengan kesehatan tubuh dan jiwa. Semoga ikatan keluarga ini menjadi lebih harmonis sehingga saya dapat menggapai keselarasan dan kebahagiaan hidup bersama keluarga yang sangat saya cintai”.

Setelah tiga bulan berlalu, ibunya menghubungi saya dan berterima kasih atas penyembuhan Bioenergi yang telah saya berikan kepada Rama. Kini Rama menjadi anak yang patuh dan berbakti, bahkan penyakit mentalnya akibat obat-obatan terlarang tersebut telah hilang tanpa bekas. Kehidupan mereka juga menjadi lebih baik dan harmonis dari sebelumnya. Mereka telah mendapatkan banyak pelajaran berharga dari Bioenergi, bahkan metode tersebut juga dapat mereka gunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan kesembuhan dan pencerahan. Kini Rama pun dapat beraktivitas selayaknya anak muda seusianya untuk kembali membangun kehidupan dan menimba ilmu sedalam-dalamnya dengan aktif mengikuti kuliah. Orang tuanya juga tidak pernah lagi mencemaskannya karena berkat Bioenergi, Rama bukan saja sembuh dari penyakitnya, namun ia juga sembuh dari ketidaktahuannya akan kasih Tuhan dan anugerah istimewa berupa kehidupan yang harus dijaganya setiap saat. Kini kehidupan mereka menjadi lebih damai, dipenuhi kesehatan dan kelimpahan, serta keharmonisan hidup yang tidak pernah pudar sepanjang waktu. Mereka lebih menyadari bahwa Bioenergi merupakan kekayaan alam Tak Terbatas yang membantu menyempurnakan kehidupan setiap individu di alam semesta ini.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal sedang mengalami masalah dengan Narkoba, Segera Konsultasikan ke Syaiful M. Maghsri. Hotline: 0818278880, 085327271999, Office (0274) 412446.

Pengalaman Rama Priyo Sadewo dari Klaten (21 tahun)

Anda Sedang Menghadapi Berbagai Masalah? Ingin Segera Mendapatkan Solusinya? Pastikan Hubungi dan Konsultasikan Masalah Anda ke Syaiful M. Maghsri agar Anda tahu cara mengatasi masalah dengan cepat. Hotline: 0818278880, 085327271999,  Office (0274)412446.  

Salam Sehat & Sukses Selalu


SHARE THIS
PelatihanSolusiBioenergi