Dalam kehidupan, manusia sering dihadapkan dengan beragam pikiran yang mempengaruhi langkah kakinya. Seringkali kita dipengaruhi oleh pikiran yang bersifat positif dan negatif secara bergantian tanpa kita sadari. Perbedaan individu yang berpikiran positif dan negatif terletak pada bagaimana mereka menghadapi sebuah situasi. Individu yang pesimis akan melihat sebuah kejadian buruk sebagai sesuatu yang mempengaruhi seluruh kehidupannya. Mereka selalu berpikir bahwa mereka adalah korban ketidakberuntungan. Di sisi lain, bagi individu yang optimis, mereka memiliki kemampuan untuk lebih mengisolasi hal-hal negatif, lebih bisa menjaga sikap serta mampu meyakinkan diri bahwa apa yang dialaminya hanya sebuah kejadian, bagian dari keseluruhan hidupnya.
Pikiran pada dasarnya dapat dibentuk. Ia memiliki sifat fleksibel yang dapat kita manfaatkan untuk membangun berbagai citra di dalam kehidupan. Kemampuan kita untuk mengenali sebuah pikiran dan memanfaatkannya dengan tepat adalah langkah awal untuk membangun dan mencapai harmonisasi kehidupan. Kita harus mengenal pikiran dan mengarahkannya agar dapat berjalan sesuai dengan arah yang kita kehendaki. Selain dengan mengandalkan kecerdasan dan kecepatan berpikir secara rasional, kita tentunya harus pula memiliki sikap dan pola berpikir yang bijaksana.
Kesatuan dari sikap dan pola berpikir manusia akan menghadirkan wawasan dari segala aspek kehidupan serta kematangan mental dan emosional di kehidupan kita. Hal inilah yang secara perlahan akan menstimulasi pikiran untuk lebih berkembang dan menghasilkan beragam ide yang menakjubkan. Tentu, kebaikan hidup ini dapat kita ciptakan apabila kita memanfaatkan kecerdasan Bioenergi pada saat berpikir. Ia akan mengarahkan kita untuk dapat berpikir secara positif sehingga segala harapan hidup dan cita-cita di masa depan akan kita raih dengan lebih mudah.