Minggu, 10 Maret 2013

Empat Anugerah Ilahi Dalam Hidup Manusia

Manusia adalah Mahluk ciptaan Tuhan Yang Paling sempurna, Apapun yang ada pada diri manusia adalah ciptaan unik yang tidak akan sama satu sama lain bahkan pada diri seorang kembar identik sekalipun. Manusia dikaruniai akal budi dan pikiran serta otak istimewa lebih komplek dari otak mahluk Tuhan yang lain. Keistimewaan, keunikan, kelebihan, kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia adalah anugerah Tuhan Yang sangat besar.

Menurut Stephen Covey, ada empat anugerah Tuhan kepada manusia yang spesifik tidak dimiliki oleh ciptaanNya yang lain. Ke empat anugerah ilahi itulah yang membuat manusia unik dan memiliki daya untuk menjadi co-creator bagi kehidupannya. Anugerah tersebut adalah pertama, kesadaran diri, yaitu kemampuan untuk berpikir tentang proses berpikir kita sendiri. Ini yang menjadi alasan mengapa manusia memiliki kekuasaan atas semua benda di dunia ini dan mengapa manusia dapat membuat kemajuan penting dari generasi ke generasi.

Kedua adalah kita memiliki imajinasi, yaitu kemampuan untuk mencipta di dalam benak kita di luar realitas kita saat ini. Ketiga kita mempunyai suara hati, yaitu kesadaran batin yang dalam tentang yang benar dan yang salah, tentang prinsip-prinsip yang mengatur perilaku kita, dan pengertian tentang tingkat di mana pikiran dan tindakan kita selaras dengan prinsip-prinsip tersebut. Keempat kita memiliki kehendak bebas, yaitu kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran kita, bebas dari semua pengaruh lain.
Dengan keempat anugerah ilahi tersebut berarti sesungguhnya kapasitas manusia tidak terbatas. Hal ini karena kita memiliki semua hal yang diperlukan untuk mencipta (imajinasi) berdasarkan tuntunan atau panduan suara hati yang mewujud atas kesadaran diri dan terdorong oleh kehendak bebas dalam diri kita. Kalau kita perhatikan sekeliling kita, semua benda ciptaan manusia, tidak ada satu pun yang tercipta tanpa terlebih dulu melalui proses imajinasi dan upaya yang tidak kenal lelah untuk mewujudkannya (kehendak bebas) dan berdasarkan tuntunan intuisi, ilham atau inspirasi. Artinya setiap kita juga memiliki kemampuan unik tersebut untuk mencipta dan mewujudkan setiap imajinasi atau gambaran mental yang ada dalam pikiran kita menjadi realitas fisik atau kenyataan.

Analogi Gunung Es dan Kekuatan Tersembunyi Kita. Setiap manusia pada dasarnya tidak menyadari kekuatan yang dimilikinya, sampai akhirnya pada suatu titik ketika beberapa orang yang sukses dapat menemukan rahasia tersebut dan menjadi dan atau memperoleh apa pun yang mereka impikan dan inginkan selama ini. Kekuatan tersebut adalah seperti bagian gunung es yang tidak kelihatan dan tersembunyi di bawah permukaan laut.

Apa yang kelihatan di permukaan adalah apa yang selama ini kita yakini tentang diri kita. Mungkin Anda adalah seorang yang merasa rendah diri karena wajah anda tidak terlalu menarik, atau suara anda gagap, atau secara fisik anda merasa kurang sempurna, anda tidak terlalu cerdas, kurang pergaulan, atau anda merasa bahwa status sosial anda berada pada lapisan bawah. Betapa banyak alasan yang akan kita pakai untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kita tidak mampu untuk meraih semua impian atau hal-hal terbaik dalam kehidupan kita. Kita menggunakan berbagai alasan tersebut untuk menghibur diri atas ketidakmampuan kita. Sesungguhnya yang terjadi adalah kita tidak pernah mau mencoba untuk mendayagunakan seluruh potensi dan kekuatan kita sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna.

David J. Schwartz dalam bukunya The Magic of Thinking Big mengemukakan empat alasan atau dalih mengapa banyak orang tidak mencapai impian atau kesuksesan. Dalih tersebut antara lain adalah dalih kesehatan, dalih usia, dalih intelegensi dan dalih nasib. Ke empat hal itulah yang sering digunakan manusia untuk meyakinkan dirinya bahwa kesuksesan dan kehidupan yang luar biasa adalah bukan untuknya. Kita adalah sebatas pikiran kita. Pernyataan ini sangat tepat untuk menunjukkan bahwa apa pun jadinya kita, apa pun yang kita miliki semuanya tergantung dari apa yang kita pikirkan dan kita yakini.

 

SHARE THIS
PelatihanSolusiBioenergi