Cinta adalah sebentuk anugerah Tuhan yang paling indah kepada manusia untuk dapat dirasakan dan diberikan kepada sesama. Bahasa cinta bukan hanya dapat diungkapkan untuk kekasih, namun juga dapat diberikan kepada orang tua, adik, kakak, sahabat, tetangga, saudara dan orang lain yang ada di sekitar kita. Cinta selalu saja membawa berkah kebaikan karena di dalamnya terdapat benang penghubung yang mempererat jalinan seorang individu dengan individu lainnya di dunia ini tanpa memandang asal, warna kulit, status dan lain sebagainya. Oleh karenanya, dalam kehidupan dan kepercayaan apa pun, cinta seringkali dijadikan simbol abadi di dalam kehidupan kita. Cinta telah menjelma menjadi bahasa kehidupan yang menyatukan insan dan alam semesta sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan seimbang.
Prima adalah seorang akunting yang bekerja di sebuah perusahaan asing di kawasan Bandung. Sejak lulus kuliah, ia berniat hidup mandiri untuk mewujudkan segala cita-citanya, sekalipun harus terpisah dari orang tuanya. Sebelum bekerja di Bandung, ia pernah bekerja sebagi auditor di sebuah rumah sakit yang ada di kota kelahirannya, Bekasi. Namun setelah dua tahun bekerja, ia mendapatkan tawaran kerja yang lebih menggiurkan sehingga akhirnya ia pindah kerja di Bandung. Sedari kecil, ia selalu dididik untuk hidup mandiri dan tidak bergantung terhadap orang lain. Prinsip tersebut akhirnya tertanam di dalam dirinya secara perlahan. Dalam kesehariannya, Prima adalah anak yang tangguh, jujur dan berani menerima tantangan apa pun untuk mewujudkan ambisinya. Seiring bertambahnya umur, prinsip tersebut masih dipegang teguh olehnya hingga akhirnya ia merasakan hasil perjuangan hidup yang membanggakan.
Kesuksesan ia raih setelah lima tahun bekerja di perusahaan asing yang ada di kota kembang itu. Berkat kerja kerasnya, ia mampu membeli sebuah mobil baru bahkan sebuah rumah sebagai tabungan masa depannya, walaupun masih sederhana. Ia merasa lega karena apa yang ia harapkan selama ini telah terwujud. Prima juga secara rutin memberikan sebagian hasil jerih payahnya tersebut kepada orang tua dan keluarganya yang membutuhkan. Namun di umur yang hampir kepala tiga tersebut, ia masih memiliki ambisi yang belum tercapai, yaitu memiliki pasangan hidup. Ia memang bukan tipe lelaki yang suka ganti-ganti pasangan, karena memang pengalaman berpacarannya sangat sedikit sehingga untuk kesekian kalinya, ia harus benar-benar mendapatkan wanita yang paling sesuai dengan harapannya.
Berkali-kali orang tuanya memperkenalkan wanita ke hadapannya, namun Prima sama sekali tidak tertarik dengan mereka. Sempat orang tuanya resah atas keadaan anaknya tersebut, karena bagaimana pun mereka sangat mengharapkan untuk menimang seorang cucu secepat mungkin. Pada akhirnya, kedua orang tuanya menyarankan dia untuk datang ke Bioenergi Yogyakarta agar mendapatkan suatu pencerahan hidup yang lebih baik. Awalnya Prima enggan meluluskan keinginan orang tuanya tersebut dikarenakan jarak antara Bekasi dengan Yogja lumayan jauh, sementara ia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Dua bulan setelah itu ia baru bisa berangkat ke Yogya saat liburan bersama teman sekantornya, sampai akhirnya melangkahkan kaki ke kantor Bioenergi.
Saat itu, Prima sangat ingin bertemu langsung dengan saya untuk menceritakan permasalahan hidupnya tersebut. Namun, saya baru bisa berhadapan dengannya dua hari setelahnya karena saya baru pulang dari kesibukan di luar kota. Prima akhirnya menceritakan segala keluh kesah dalam hidupnya dari awal sampai akhir. Kesuksesan dan kesehatan memang telah ia dapatkan, namun cinta hingga saat itu masih jauh dari dirinya. Saya mulai menyadarkannya untuk memahami bahwa segala yang telah kita raih adalah anugerah dan limpahan rahmat yang tak ternilai harganya dari Tuhan Sang Pencipta. Tentunya segala hasil yang telah kita raih tidak datang secara tiba-tiba, namun dengan usaha dan perjuangan yang sangat keras. Ibarat orang mengatakan bahwa perjuangan hidup itu seperti ’kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala’. Seseorang yang bekerja keras tidak akan pernah menyerah dan selalu mencari kesempatan agar ia dapat meraih segala harapannya di dunia ini.
Beberapa saat setelahnya Prima bertanya kepada saya, mengapa untuk urusan cinta, ia selalu menemui kesulitan, bahkan keberuntungan akan hal tersebut tidak pernah berpihak kepadanya. Padahal, ia selalu berusaha untuk mencari yang terbaik dan doa pun tidak henti-hentinya ia panjatkan kepada Tuhan setiap saat. Saya akhirnya mengajarkannya untuk berpikir positif melalui kecerdasan Bioenergi. Sepertinya Prima memang memiliki sedikit salah pemikiran atas hal ini. Berkali-kali saya ingatkan bahwa kita jangan sampai memaksa Tuhan untuk memberikan apa yang kita minta, sementara pada akhirnya nanti kita tidak akan bisa mempertanggungjawabkan hal tersebut atau tidak dapat menjaganya selayaknya kelimpahan yang harus kita syukuri setiap saat. Namun, kita sebagai manusia seharusnya mampu berpasrah diri karena apa pun yang akan diberikan Tuhan, itu adalah yang terbaik dan pastinya sesuai dengan kodrat alam. Jika ada kesempatan, pergunakan itu sebaik mungkin, karena dalam setiap kesempatan akan terselubung keindahan hidup bagi kita, termasuk cinta.
Terlihat rasa sesal dan kemurungan dari raut wajahnya setelah mendengar perkataan saya. Kini ia menyadari bahwa ternyata selama ini telah berkali-kali ia menyia-nyiakan kesempatan hidup. Memang ia tidak pernah membuang kesempatan dalam hal karir, namun ternyata kesendiriannya saat itu adalah akibat dari tindakannya sendiri. Prima telah menyia-nyiakan beberapa kaum hawa yang sempat dikenalkan padanya, entah itu dari orang tua maupun dari beberapa temannya.
Ternyata sangat baik untuk membangun relasi dengan banyak orang karena dengan itu kita akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengenal lawan jenis. Dengan berpikir sesuai kecerdasan Bioenergi, kita tidak mungkin menyia-nyiakan segala kesempatan yang hadir dalam hidup kita, bahkan dalam hal mencari pasangan hidup. Seandainya kita menginginkan seorang wanita yang cantik secara fisik, Tuhan bisa saja mengabulkannya. Namun Tuhan tidak akan menanggung akibatnya apabila dia memiliki sifat yang bertolak belakang, bahkan tidak mampu diajak bekerjasama dalam kehidupan berkeluarga nantinya. Oleh karenanya kita harus percaya bahwa apa pun yang diberikan Tuhan kepada kita, itulah yang terbaik bagi hidup kita.
Inilah manfaat hebat dari kecerdasan Bioenergi. Dengan menghadirkan daya kreatifnya, kita diajak untuk bertindak secara sadar, bukan hanya berkhayal. Kita diajak untuk bertindak sesuai dengan pemikiran yang konstruktif, bukan dengan pemikiran yang destruktif. Kita juga diajak untuk melangkah ke masa depan, bukannya kembali ke masa lalu. Sejenak Prima melamun dan meminta pencerahan yang lebih mendalam kepada saya. Akhirnya, saya mengajarkannya untuk mendoakan ini setiap saat dalam kesunyiannya : ”Dengan Kuasa dan Kehendak-Mu Ya Tuhan, melalui Kecerdasan Bioenergi ini, saya ingin agar kehidupan ini selalu dilimpahi dengan kesehatan, kesuksesan dan yang paling utama adalah cinta. Saya berharap agar cinta hadir di dalam jiwa dan saya dapat menerima segala anugerah-Mu sebagai kelimpahan yang tidak akan pernah hilang selamanya. Melalui Daya Kecerdasan Bioenergi ini, saya menghendaki agar cinta hadir dan bersemi di dalam kehidupan dan menemukan seseorang yang paling tepat sesuai dengan Kehendak-Mu. Semoga semua ini akan mendatangkan segala kemudahan, kasih sayang dan kehidupan yang harmonis.”
Setelah tujuh bulan berlalu, ia kembali datang ke Bioenergi. Prima terlihat sangat bahagia dan lebih ceria dengan keadaannya sekarang. Kedatangannya di Yogya hanya untuk mengucapkan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada saya atas segala pengarahan yang telah saya berikan dalam memanfatkan kecerdasan Bioenergi yang ada dalam dirinya. Sekarang ia telah memiliki seorang kekasih hati yang kebetulan bertemu dengannya seminggu setelah ia berkonsultasi di Bioenergi. Memang banyak wanita yang ia temui setelah itu, namun hatinya hanya tertambat kepada seorang gadis manis asal Bandung itu. Ia menyadari betapa hebatnya daya kreatif Bioenergi karena telah membuka mata hati dan pikirannya terhadap segala kerasnya tekad dan prinsipnya yang ternyata telah membuatnya terpuruk. Namun dengan pencerahan batin dan jiwa oleh Bioenergi, ia menjadi manusia yang semakin kuat, bergairah dan penuh cinta. Prima mengaku sejak memanfaatkan kecerdasan Bioenergi, semakin banyak orang-orang yang dekat dengannya, bukan hanya teman bermain, namun juga beberapa kaum hawa yang berusaha merebut hatinya. Ia semakin mengerti bahwa cinta sejati hanyalah satu dari jutaan pasir yang ada di lautan kehidupan. Dan wanita pujaan yang telah diraihnya kini ia yakini sebagai anugerah Tuhan atas kehebatan daya kecerdasan Bioenergi di alam semesta ini. Kini ia memahami Bioenergi sebagai anugerah yang dipenuhi dengan cinta bagi kehidupan dunia di masa lalu, masa kini dan di masa yang akan datang.
Jika Anda ingin mendapatkan jodoh terbaik dan cepat seperti Pengalaman Bapak Handoko , Segera Konsultasikan ke Syaiful M. Maghsri. Hotline: 0818278880, 085327271999, Office (0274) 412446.
Anda Sedang Menghadapi Berbagai Masalah? Ingin Segera Mendapatkan Solusinya? Pastikan Hubungi dan Konsultasikan Masalah Anda ke Syaiful M. Maghsri agar Anda tahu cara mengatasi masalah dengan cepat.
Hotline: 0818278880, 085327271999, Office (0274)412446.
Salam Sehat & Sukses Selalu