Setiap orang memiliki kesempatan untuk berekspresi. Apa pun bentuknya, hal ini akan menjadi senjata bagi kita untuk mengembangkan potensi dan kepribadian diri. Pada kenyataannya, kemewahan dan kenyamanan duniawi yang telah kita rasakan seringkali justru mengubur harta kita yang sesungguhnya; harta surgawi yang menjadi investasi kehidupan di akhirat nanti.
Setiap hari, kita selalu dipusingkan oleh pekerjaan, dibuai oleh kesibukan, mengejar kesuksesan kerja atau kehormatan di dalam kehidupan sosial. Pada saat hal ini menguasai diri, potensi pencarian kebenaran yang kita bawa sejak lahir akan terkubur dan terlupakan begitu saja seiring dengan kedewasaan hati dan pikiran di dalam diri kita. Padahal sesungguhnya, hal ini merupakan ekpresi manusia dimana ia akan menemukan ‘jalan untuk mencari Allah’ sehingga mereka akan dapat merasakan kebahagiaan hakiki dan kehidupan sejati.
Pada saat bangun pagi, secara spontan seseorang akan menggeliat dan beranjak dari tempat tidur lalu menghirup udara segar di dekat jendela atau pun keluar untuk menikmati indahnya dunia. Ini adalah contoh sederhana dari wujud ekspresi kita dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kesedihan seseorang yang diluapkan dengan meneteskan air mata disaat dirinya sedang dirundung masalah adalah contoh yang lebih nyata lagi dalam menggambarkan ekspresi diri. Fenomena ini tentu sering kita jumpai dalam kehidupan ini bahkan kita pernah mengalaminya sendiri.
Seperti contoh kasus di atas, terdapat hal menarik yang dapat kita petik dalam hidup ini yaitu keteguhan hati, semangat memperjuangkan sesuatu yang ingin kita capai, kesabaran atau ketabahan dalam menghadapi setiap cobaan serta semangat untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Di setiap waktu, jangan sampai kita melupakan ‘doa’ karena ini akan memberikan kekuatan Maha Dahsyat yang berasal dari Tuhan Sang Pencipta. Sebagai ekspresi pengembangan diri, kita harus memahami ungkapan bijak ini, yaitu ”jangan pernah menyerah dan tetap semangat dalam menggapai segala sesuatu yang kita harapkan di dalam hidup.”