Senin, 03 Juni 2013

SEIMBANGKAN JIWA & PIKIRAN SAAT MENDERITA

Penderitaan spiritual seringkali berasal dari sesuatu yang sangat pribadi dan tersembunyi. Penderitaan tersebut muncul ketika kita merasa terkatung-katung, tanpa iman, tidak memiliki tujuan, putus asa, jauh dari kehidupan sosial serta hubungan yang tak harmonis dengan alam semesta. Penderitaan ini bisa menjadi kronis dan samar, seperti ketika kita memiliki perasaan terganggu pada saat terjadi kesalahan. Penderitaan juga akan kita rasakan ketika jiwa berada dalam keadaan yang lemah. Seringkali hal ini terjadi ketika diri sedang melakukan pergulatan dengan masalah-masalah besar, seperti kehilangan orang tercinta, perjuangan melawan kematian atau pun kejadian yang secara pribadi sangat mengejutkan. Penderitaan ini juga dapat terjadi ketika seseorang menghadapi krisis keyakinan atau merasa tidak berharga sehingga sama sekali tidak memiliki semangat untuk menjalani kehidupan. 


“Allah telah mengabaikan saya”. Mungkin ini yang akan kita rasakan ketika kita mengalami penderitaan spiritual. Pada kenyataannya, Allah tidak pernah mengabaikan seluruh makhluk ciptaan-Nya, apalagi membiarkannya menderita. Kita harus menyadari bahwa segala hal buruk yang kita rasakan adalah akibat jika kita tidak mampu menyeimbangkan jiwa dan pikiran serta belum mengoptimalkan penggunaan energi hidup yang ada di sekitar kita. Jika hal ini kita biarkan terus-menerus tentu lambat laun akan melemahkan kerja otak serta mengganggu kesehatan jiwa dan pikiran. Pada akhirnya, kondisi ini akan menyumbat aliran spiritual ke dalam diri setiap individu.


SHARE THIS
PelatihanSolusiBioenergi